Walau sering berselancar di internet, tidak semua orang mengetahui dan memahami dengan benar apa itu CMS. Apa itu CMS? CMS adalah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengatur konten di dalam website dengan jasa website medan.
Hampir semua website di dalam internet pasti menggunakan CMS. Kepanjangan dari CMS adalah content management sistem.
Sebuah CMS biasanya memiliki kemampuan untuk meng-update artikel, mengedit halaman website, hingga mengatur menu dan tampilan website.
Terdapat beragam jenis CMS yang ada di internet. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai macam-macam CMS berdasarkan fungsinya seperti dihimpun dari buku Drupal 8 untuk Pemula karangan Sarwandi.
Macam-macam CMS
1. Joomla
Joomla adalah sistem manajemen konten (CMS) yang bebas dan terbuka (free open source). CMS ini ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL untuk keperluan di internet maupun intranet.
Joomla pertama kali dirilis dengan versi 1.0.0. Fitur-fitur Joomla di antaranya adalah sistem caching untuk peningkatan performansi, RSS, blogs, poling, dan lain-lain.
Joomla menggunakan lisensi GPL. Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata “swahili jumla” yang mengandung arti kebersamaan.
2. WordPress
CMS WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. PHP dan MySQL merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software).
Selain sebagai blog, wordpress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (content management system) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari Bahan dengan b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi.
Nama wordpress diusulkan oleh Chritine Selleck, teman Matt Mullenweg. WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya.
3. Plone
Plone merupakan perangkat lunak Content Management System (CMS) berlisensi GPL, dikembangkan melalui bahasa Phyton dan berjalan di semua sistem operasi.
4. VBulletin
VBulletin merupakan perangkat lunak Content Management System (CMS) berbayar yang digunakan untuk membangun website, portal, dan forum diskusi yang berskala besar. VBulletin dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL.
5. Moodle
Moodle adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. CMS ini termasuk yang digunakan untuk aplikasi e-learning.
Fungsi CMS
Merujuk buku CMM Website Interaktif MCMS Joomla (CMS) karya Yuhefizar, adapun fungsi CMS secara menyeluruh adalah sebagai berikut:
1. Mengelola dan mengembangkan konten
Fungsi utama CMS adalah dapat mengelola dan mengembangkan konten secara lebih fleksibel, mudah, dan cepat. Sebagai sebuah platform, CMS juga memberikan berbagai kemudahan bagi para penggunanya agar dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai konten yang dimuat.
Kemudahan dalam sistem pengelolaan konten ini salah satunya, yakni dapat membuat proses penyortiran artikel atau blog yang lebih mudah dan cepat. Selain itu, CMS juga biasanya telah menyiapkan struktur layout dalam web mereka.
2. Menjaga kualitas tampilan website
Fungsi CMS selanjutnya adalah mampu untuk menjaga kualitas desain tampilan website. Hal utama yang sangat diperhatikan oleh setiap pengunjung website adalah sisi tampilan dan penggunaannya.
Website dengan tampilan menarik tidak akan membuat pembaca merasa bosan ketika melihat konten di dalamnya.
3. Memiliki fitur hak akses
CMS memiliki fitur untuk hak akses sebagai administrator yang mengatur proses pengelolaan dan manajemen konten dalam website. Beberapa website sering kali tidak menyediakan akses untuk administrator. Meski begitu, ada juga sebagian manajemen konten yang menyediakan fitur secara gratis kepada penggunanya.
Manfaat CMS
1. Manajemen data
Ini merupakan fungsi utama CMS. Semua data/informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu waktu data/informasi dapat digunakan kembali sesuai kebutuhan.
Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HMTL, PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi.
Untuk menggunakan CMS, pengetahuan tentang bahasa pemrograman biasanya tidak terlalu dibutuhkan, karena semua proses berjalan dengan otomatis (WYSIWYG).
Begitu pula dengan proses update yang dapat dilakukan dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang ditampilkan.
2. Mengatur siklus hidup server
Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa atau waktu penampilan dan lokasi penampilan di server.
Tidak jarang, sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga dijamin validitasnya.
3. Mendukung web templating dan standarisasi
Setiap halaman server yang dihasilkan berasal dari template yang terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi server.