Inilah Bahaya Virus Corona yang Tidak Bisa Disepelekan

Virus Corona

Virus corona yang menyebar ke hampir seluruh negara di dunia membuat banyak orang saat ini tidak bisa hidup dengan tenang. Karena di berbagai negara, termasuk di Indonesia berbagai kasus-kasus baru masih terus bermunculan. Melihat penyebarannya yang terbilang cepat hingga jumlah korban yang tidak sedikit, tentu cukup menyadarkan kita bahwa virus yang satu ini tidak bisa dianggap remeh. Terlebih dengan kondisi saat ini yang belum juga ditemukan vaksin untuk menanganinya.

Dalam menghadapi pandemic corona ini, tentu tidak bisa dengan hanya berpasrah diri dan berpangku tangan saja. Anda setidaknya perlu melakukan upaya pencegahan agar setidaknya tidak ikut terjangkit seperti kasus corona yang sudah-sudah serta agar tidak menjadi salah satu orang yang berpotensi sebagai penyebar virus. Berbagai upaya yang perlu dilakukan, antara lain menggunakan masker saat beraktivitas, menghindari kontak fisik dengan individu lain atau melakukan social distancing, rajin-rajin mencuci tangan dengan air dan sabun ataupun handsanitizer, menjaga daya tahan tubuh agar selalu fit, menghindari bepergian ke luar kota atau luar negeri, dll.

Berbagai cara yang sudah disebutkan tadi harus Anda jalankan dengan sungguh-sungguh. Karena cara tersebut terbilang cukup efektif dalam mengurangi resiko penyebaran virus corona yang semakin mewabah seperti saat ini. Pentingnya cara-cara tersebut dilakukan juga karena bahaya coronavirus yang tidak bisa dipandang sebelah mata, lantaran berbagai hal berikut ini:

  • Infeksi coronavirus atau COVID-19 berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi penyakit hingga kematian.

Gejala pada berbagai kasus corona bisa berbeda-beda, tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Ada yang bergejala ringan, sedang hingga berat. Untuk penderita yang mengalami gejala berat biasanya terjadi komplikasi serius yang patut diwaspadai. Komplikasi yang terjadi pada penderita COVID-19 terutama berupa gangguan saluran pernapasan, seperti gagal napas akut, pneumonia (radang pada paru-paru), hingga ARDS (acute respiratory distress syndrome).

  • Beberapa kelompok tertentu lebih rentan terkena COVID-19.

Penyakit infeksi coronavirus sangat rentan menyerang pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas (lansia), serta pada mereka yang memiliki riwayat medis tertentu, seperti penderita penyakit paru-paru kronis ataupun asma, sakit jantung, diabetes, gangguan hati, penyakit ginjal kronis hingga harus menjalani cuci darah, orang dengan obesitas tinggi, serta orang dengan kondisi imun yang lemah.

  • Penularan virus yang cenderung lebih mudah.

Virus ini bisa mudah ditularkan ketika melakukan kontak dekat dengan penderita COVID-19. Apabila penderita melakukan batuk atau bersin dan mengenai orang yang sedang dekat dengannya, maka bisa beresiko tertular dan menginfeksi tubuh. Coronavirus juga bisa ditularkan ketika melakukan jabat tangan dengan penderita COVID-19.

  • Belum ditemukan vaksin untuk menangani COVID-19.

Sampai saat ini vaksin COVID-19 masih dalam tahap diteliti dan diuji oleh para ahli dari berbagai negara. Karena hal inilah, agar terhindar dari berbagai kemungkinan tertular infeksi COVIF-19, lakukan berbagai upaya pencegahan seperti yang sudah dianjurkan.

Sama seperti virus pada umumnya, ketika menginfeksi tubuh virus corona akan memerlukan masa inkubasi terlebih dahulu untuk mencari reseptornya. Masa inkubasi ini bisa berlangsung selama 14 hari, baru bisa menunjukkan berbagai gejala pada penderitanya. Fatalnya selama masa inkubasi yang belum muncul gejala apapun tersebut, penderita sudah bisa menularkan virus pada orang lain. Sehingga lantaran hal inilah, coronavirus disebut sebagai silent spreader. Maka dari itu, mengingat kita tahu sudah terkena corona virus ataukah belum, sebagai upaya pencegahan pergunakan masker, sering mencuci tangan, dll untuk meminimalisir penularan. Nah, untuk informasi seputar corona lainnya bisa mengunjungi Halodoc.

Related posts